Surah Ar-Rum Ayat 55-57; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Rum Ayat 55-57

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Rum Ayat 55-57 ini, menjelaskan kebangkitan manusia dihadapkan ke depan pengadilan Allah. Pada saat itu, orang kafir tidak akan diperkenankan menyampaikan alasan apa pun, misalnya merasa hidupnya di dunia terlalu singkat dan meminta dikembalikan ke dunia sesaat saja untuk bisa berbuat baik. Mereka juga tidak akan diberi peluang untuk diubah hukumannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 55-57

Surah Ar-Rum Ayat 55
وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يُقْسِمُ ٱلْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا۟ غَيْرَ سَاعَةٍ كَذَٰلِكَ كَانُوا۟ يُؤْفَكُونَ

Terjemahan: “Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).

Tafsir Jalalain: وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يُقْسِمُ (Dan pada hari terjadinya kiamat bersumpahlah) mengatakan sumpah ٱلْمُجْرِمُونَ (orang-orang yang berdosa) orang-orang kafir مَا لَبِثُوا۟ غَيْرَ (mereka tidak berdiam) mereka tidak tinggal di dalam kubur غَيْرَ سَاعَةٍ (melainkan sesaat saja) maka Allah berfirman:

كَذَٰلِكَ كَانُوا۟ يُؤْفَكُونَ (Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan) dari kebenaran atau dari perkara yang hak, yang dimaksud adalah tentang hari berbangkit. Maksudnya sebagaimana mereka dipalingkan dari kebenaran maka mereka pun dipalingkan pula dari masa yang sebenarnya mereka tinggal di dalam kubur.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).

Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir), “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya).

Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) bagi orang-orang yang zalim permintaan uzur mereka, dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertobat lagi. Allah Swt. menceritakan perihal kebodohan orang-orang kafir di dunia dan akhirat. Di dunia mereka melakukan perbuatan yang biasa mereka kerjakan, yaitu menyembah berhala-berhala.

Tafsir Kemenag: Diterangkan bahwa pada hari kebangkitan nanti, orang-orang kafir menyatakan kepada Allah bahwa hidup yang telah mereka lalui di dunia amat singkat. Mereka meminta untuk dikembalikan ke dunia dan berjanji akan memperbaiki amal mereka.

Hal itu mereka sampaikan kepada Allah dengan bersumpah. Dengan demikian, kebiasaan berbohong mereka sewaktu di dunia masih mereka bawa ke akhirat. Pernyataan dan janji mereka itu hanyalah helah (alasan) mereka untuk menghindari hukuman Allah.

Bila mereka dikembalikan lagi ke dunia, mereka pasti akan kembali kafir dan berbuat jahat sebagaimana dinyatakan ayat berikut: Tetapi (sebenarnya) bagi mereka telah nyata kejahatan yang mereka sembunyikan dahulu. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pendusta. (al-An’am/6: 28)

Baca Juga:  Surah Al-Mu'minun Ayat 93-98; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Mereka sesungguhnya telah diberi kesempatan yang cukup di dunia untuk melakukan yang seharusnya, tetapi mereka lalai, tergoda setan, dan berbuat jahat. Itu mereka akui sebagaimana dilukiskan ayat berikut: Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa) seakan-akan tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang hari, (pada waktu) mereka saling berkenalan.

Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk. (Yunus/10: 45) Oleh karena itu, singkatnya waktu hidup di dunia dalam perasaan orang kafir itu hanyalah alasan yang dibuat-buat. Sebenarnya mereka takut masuk neraka , sehingga mereka mencari berbagai macam helah atau tipu daya.

Tafsir Quraish Shihab: Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang kafir itu bersumpah bahwa mereka tidak berdiam di dunia atau di dalam kubur kecuali hanya bebarapa saat saja. Seperti itulah setan memalingkan mereka di dunia dari kebenaran kepada kebatilan.

Surah Ar-Rum Ayat 56
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَٱلْإِيمَٰنَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْبَعْثِ فَهَٰذَا يَوْمُ ٱلْبَعْثِ وَلَٰكِنَّكُمْ كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Terjemahan: “Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)”.

Tafsir Jalalain: وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَٱلْإِيمَٰنَ (Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan) para malaikat dan lain-lainnya: لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ (“Sesungguhnya kalian telah berdiam menurut ketetapan Allah) sesuai dengan apa yang telah dipastikan oleh-Nya menurut ilmu Allah yang terdahulu إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْبَعْثِ فَهَٰذَا يَوْمُ ٱلْبَعْثِ (sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu) yang kalian ingkari itu وَلَٰكِنَّكُمْ كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (akan tetapi kalian selalu tidak meyakini”) kejadiannya.

Tafsir Ibnu Katsir: وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَٱلْإِيمَٰنَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْبَعْثِ (“Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan [dari kebenaran]. Dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan berkata [kepada orang yang kafir]: ‘Sesungguhnya kamu telah berdiam [dalam kubur] menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit.’”) Yaitu orang-orang yang beriman yang diberi ilmu pengetahuan menjawab dalih tersebut, sebagaimana mereka menegakkan hujjah kepada orang-orang kafir di dunia. ‘

Baca Juga:  Surah Al-Maidah Ayat 54-56; Seri Tadabbur Al Qur'an

Mereka berkata kepada saat orang-orang kafir itu bersumpah tidak tinggal kecuali hanya sesaat saja. لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ (“Sesungguhnya kamu telah berdiam [dalam kubur] menurut ketetapan Allah.”) yaitu di dalam catatan, ilaa yaumil ba’tsi (“sampai hari berbangkit”) yaitu dari mulai hari kalian diciptakan hingga kalian dibangkitkan: وَلَٰكِنَّكُمْ كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (“akan tetapi kamu selalu tidak meyakini[nya].”)

Tafsir Kemenag: Perasaan orang kafir bahwa mereka hidup di dunia sangat singkat tidaklah benar. Itu adalah usaha mereka untuk berbohong di depan Allah. Kebohongan mereka itu dibantah oleh mereka yang dikaruniai ilmu dan iman.

Mereka yang dikaruniai ilmu adalah mereka yang mengerti hakikat kebenaran lalu ia beriman dan membuktikan imannya dengan perbuatan baik sehingga ia merasakan betul apa yang diimaninya itu dalam hatinya. Mereka yang dikaruniai iman adalah mereka yang telah memperoleh hakikat kebenaran sehingga percaya kepada Allah dan segala yang diwahyukan dalam Al-Qur’an.

Mereka juga melaksanakan segala perintah wahyu itu untuk mempersiapkan dirinya menghadapi hari kebangkitan tersebut. Mereka yang telah diberi ilmu dan iman mengisi hidupnya dengan perbuatan baik sebagai persiapan untuk menghadapi hari kebangkitan tersebut.

Oleh karena itu, mereka tidak merasa masa hidup mereka di dunia singkat, tetapi cukup. Orang-orang kafir itu merasa hidupnya singkat karena mereka lalai di dunia. Mereka menyangka hidup di dunia itu tidak bersambung ke akhirat, dan tidak menyadari bahwa semua perbuatan mereka harus mereka pertanggungjawabkan.

Tafsir Quraish Shihab: Orang-orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yaitu para nabi, malaikat dan orang-orang Mukmin berkata, “Sesungguhnya kalian telah tinggal di dalam kubur menurut ketentuan dan takdir-Nya sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan yang kalian ingkari. Tetapi kalian di dunia tidak mengetahui bahwa hal ini adalah benar karena kebodohan dan keberpalingan kalian.

Surah Ar-Rum Ayat 57
فَيَوْمَئِذٍ لَّا يَنفَعُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ

Terjemahan: “Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) bagi orang-orang yang zalim permintaan uzur mereka, dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertaubat lagi.

Tafsir Jalalain: فَيَوْمَئِذٍ لَّا يَنفَعُ (Maka pada hari itu tidak bermanfaat lagi) lafal yanfa’u dapat dibaca tanfa’u ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مَعْذِرَتُهُمْ (bagi orang-orang yang lalim permintaan uzur mereka) alasan ingkar mereka kepada adanya hari berbangkit.

وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertobat) mereka tidak diperintahkan lagi untuk kembali bertobat kepada Allah swt. dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang diridai-Nya.

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 58-60; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: فَيَوْمَئِذٍ (“maka pada hari itu.”) yaitu pada hari kiamat, لَّا يَنفَعُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مَعْذِرَتُهُمْ (“Tidak bermanfaat [lagi] bagi orang-orang yang dhalim permintaan udzur mereka.”) yaitu permintaa udzur dari apa yang telah mereka lakukan.

وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (“Dan tidak pula mereka diberi kesempatan [untuk] bertaubat lagi.”) yaitu mereka tidak akan kembali ke dunia, sebagaimana firman Allah: yang artinya (“Dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya.”)(Fushshilat: 24)

Tafsir Kemenag: Pada hari kebangkitan manusia dihadapkan ke depan pengadilan Allah. Pada saat itu, orang kafir tidak akan diperkenankan menyampaikan alasan apa pun, misalnya merasa hidupnya di dunia terlalu singkat dan meminta dikembalikan ke dunia sesaat saja untuk bisa berbuat baik.

Mereka juga tidak akan diberi peluang untuk diubah hukumannya. Dalam ayat lain Allah berfirman: Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.”

Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya, tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku, “Pasti akan Aku penuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama. (as-Sajdah/32:12-13) .

Tafsir Quraish Shihab: Maka pada hari manusia dibangkitkan, permohonan maaf orang-orang kafir atas keingkaran dan pendustaan mereka kepada rasul-rasul mereka sama sekali tidak berguna. Dan tidak ada seorang pun yang meminta mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat keridaan Allah, karena mereka telah menjadi hina di sisi-Nya dan Dia telah mengusir mereka dari kasih sayang-Nya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah Ar-Rum Ayat 55-57berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S