Surah Asy Syu’ara Ayat 111-115; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Asy Syu'ara Ayat 111-115

Pecihitam.org – Kandungan Surah Asy Syu’ara Ayat 111-115 ini, menjelaskan bahwa Nabi Nuh menjawab bantahan kaumnya dengan mengatakan ia tidak mengetahui keadaan sebenarnya dari orang-orang yang mengikuti seruannya. Ia tidak ditugaskan Allah untuk menyelidiki asal-usul mereka atau kedudukan masing-masing di masyarakat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dia hanya ditugaskan menyampaikan agama Allah kepada kaumnya. Jika ada di antara mereka yang beriman, maka dia hanya memandang mereka menurut lahirnya saja, bukan menurut kedudukan mereka dalam masyarakat, kecakapan dan kepandaian mereka, dan bukan pula menurut kekayaan dan kemiskinan mereka.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Asy Syu’ara Ayat 111-115

Surah Asy Syu’ara Ayat 66
قَالُوا أَنُؤْمِنُ لَكَ وَاتَّبَعَكَ الْأَرْذَلُونَ

Terjemahan: Mereka berkata: “Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?”.

Tafsir Jalalain: (Mereka berkata, “Apakah kami akan beriman) percaya (kepadamu) dengan perkataan itu (padahal yang mengikuti kamu) menurut suatu qiraat dibaca Atbaa’uka, jamak dari lafal Taabi’un yang berkedudukan menjadi Mubtada (ialah orang-orang yang hina?”) yakni orang-orang yang rendah.

Tafsir Ibnu Katsir:Mereka berkata, “Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina? Nuh menjawab, “Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kalian menyadari.

Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan. Mereka mengatakan bahwa kami tidak mau beriman kepadamu dan tidak mau mengikutimu karena kami merasa enggan dengan orang-orang hina yang mengikutimu dan membenarkanmu; mereka adalah orang-orang yang dipandang hina di kalangan kami.

Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Mereka berkata, “Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina? Nuh menjawab, “Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? (Asy-Syu’ara’: 111-112) Yakni tiada sesuatu pun yang mengharuskan diriku agar mereka mengikutiku.

Seandainya mereka berada dalam urusan yang biasa mereka lakukan, maka bukanlah merupakan suatu keharusan bagiku mengorek dan meneliti serta menyelidiki perihal mereka.

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 82-84; Seri Tadabbur Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menjelaskan sikap kaumnya terhadap seruan Nabi Nuh. Mereka mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi mereka untuk mengikuti seruan Nuh karena orang-orang yang cerdik pandai dan berakal di antara mereka tidak ada yang tertarik dengan seruan itu apalagi para pemimpin mereka. Hanya orang-orang yang bodoh dan lemah atau orang-orang yang menginginkan sesuatu yang mau menjadi pengikut Nabi Nuh. Allah berfirman:

Maka berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya, “Kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang yang hina-dina di antara kamu yang lekas percaya. Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah orang pendusta.” (Hud/11: 27).

Tafsir Quraish Shihab: Kaum Nuh, yang menolak seruan itu, berkata,
“Kami tak akan beriman kepadamu selama pengikut- pengikutmu adalah mereka yang berasal dari kalangan kelas bawah yang rendah kedudukannya serta sedikit hartanya.”

Surah Asy Syu’ara Ayat 112
قَالَ وَمَا عِلْمِي بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Terjemahan: Nuh menjawab: “Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?.

Tafsir Jalalain: قَالَ وَمَا عِلْمِي بِمَا (Nuh menjawab, “Bagaimana aku mengetahui) mana mungkin aku mengetahui كَانُوا يَعْمَلُونَ (apa yang telah mereka kerjakan?).

Tafsir Ibnu Katsir: Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Mereka berkata, “Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina? Nuh menjawab, “Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? (Asy-Syu’ara’: 111-112) Yakni tiada sesuatu pun yang mengharuskan diriku agar mereka mengikutiku. Seandainya mereka berada dalam urusan yang biasa mereka lakukan, maka bukanlah merupakan suatu keharusan bagiku mengorek dan meneliti serta menyelidiki perihal mereka.

Tafsir kemenag: Pada ayat ini, Nabi Nuh menjawab bantahan kaumnya dengan mengatakan bahwa ia tidak mengetahui keadaan sebenarnya dari orang-orang yang mengikuti seruannya. Ia tidak ditugaskan Allah untuk menyelidiki asal-usul mereka atau kedudukan masing-masing di masyarakat.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 104-105; Seri Tadabbur Al Qur'an

Dia hanya ditugaskan menyampaikan agama Allah kepada kaumnya. Jika ada di antara mereka yang beriman, maka dia hanya memandang mereka menurut lahirnya saja, bukan menurut kedudukan mereka dalam masyarakat, kecakapan dan kepandaian mereka, dan bukan pula menurut kekayaan dan kemiskinan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Tuhanlah yang akan membalas hasil usaha mereka. Dia Maha Mengetahui apa yang ada dalam benak mereka.
Kalau kalian termasuk orang yang berpikiran jernih, kalian tentu akan mengetahui hal ini.

Surah Asy Syu’ara Ayat 114
وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الْمُؤْمِنِينَ

Terjemahan: Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.

Tafsir Jalalain: وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الْمُؤْمِنِينَ (Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.).

Tafsir Ibnu katsir: Seakan-akan mereka meminta agar Nuh a.s. mengusir orang-orang yang mereka anggap hina itu dari sisinya, lalu mereka baru mau mengikutinya. Tetapi Nuh a.s. menolak dan tidak mau memenuhi permintaan mereka, dan ia mengatakan: Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan

Tafsir Kemenag: Sekalipun Nabi Nuh telah berusaha siang dan malam menyeru kaumnya, namun mereka tetap tidak mengindahkannya. Menurut kaumnya, beriman dengan Nuh berarti merendahkan diri ikut bersama-sama orang-orang yang hina dina. Bahkan mereka memaksa Nuh segera mengusir orang-orang yang beriman dari negeri mereka, agar tidak merendahkan martabat dan agama nenek moyang mereka.

Nabi Nuh menjawab permintaan kaumnya dengan mengatakan bahwa dia tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman, sekalipun mereka itu orang-orang miskin, atau berasal dari golongan rendah menurut pandangan kaumnya. Mereka semua menurut pandangan Allah adalah orang-orang yang bertakwa. Keimanan dan ketaatan seseoranglah yang dijadikan ukuran, apakah ia orang yang baik dan mulia atau dia adalah orang yang hina.

Tafsir Quraish Shihab: Dan aku tidak akan mengusir mereka yang mempercayai seruanku–bagaimanapun status mereka, kaya atau miskin–untuk sekadar memenuhi syarat yang kalian ajukan untuk beriman kepadaku.

Surah Asy Syu’ara Ayat 115
إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ

Baca Juga:  Surah Al-Mujadalah Ayat 5-7; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan”.

Tafsir Jalalain: إِنْ (Tiada lain) أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ (aku ini hanyalah pemberi peringatan yang jelas”) jelas peringatannya.

Tafsir Ibnu Katsir: Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan. (Asy-Syu’ara’: 114-115) Sesungguhnya aku diutus hanya sebagai pemberi peringatan. Maka barang siapa yang taat kepadaku, mau mengikutiku, dan membenarkanku, dia termasuk golonganku dan aku pun merupakan bagian darinya, baik dia orang yang lemah ataupun orang yang mulia, dan baik dia seorang yang terhormat ataupun orang yang hina.”

Tafsir Kemenag: Selanjutnya Nuh mengatakan kepada kaumnya bahwa dia hanyalah seorang rasul yang diutus Allah kepada mereka untuk menyampaikan agama-Nya. Ia juga menyampaikan peringatan dan ancaman bahwa azab Allah akan ditimpakan kepada orang-orang yang ingkar dan durhaka, serta orang-orang yang mengingkari seruan rasul. Sedangkan orang-orang yang mengikuti seruan rasul, dan mengindahkan perkataan dan ancaman itu, baik kaya atau miskin, bangsawan atau rakyat biasa, akan dibalas Allah dengan surga yang penuh kenikmatan.

Tafsir Quraish Shihab: Aku tidak lain hanyalah seorang rasul yang diutus untuk memberi peringatan kepada manusia dengan didukung bukti-bukti yang dapat memilah mana yang hak dan mana yang batil. Karenanya, tak ada perbedaan antara golongan bangsawan dan rakyat jelata. Bagaimana mungkin aku mengusir orang-orang Mukmin hanya lantaran kemiskinan mereka?”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Asy Syu’ara Ayat 111-115 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S