Surah Az-Zumar Ayat 23; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Az-Zumar Ayat 23

Pecihitam.org – Kandungan Surah Az-Zumar Ayat 23 ini, menerangkan bahwa Dia menurunkan perkataan yang paling baik, yaitu Al-Qur’an yang mulia, sebahagian Ayat-Ayatnya mempunyai kemiripan baik dalam menjelaskan hukum-hukum, kebenaran, pelajaran, mengemukakan hujah, hikmah-hikmah, dan sebagainya, sebagaimana beberapa bagian air menyerupai beberapa bagian udara, beberapa bagian suatu negeri menyerupai beberapa bagian negeri yang lain.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Az-Zumar Ayat 23

ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبًا مُّتَشَٰبِهًا مَّثَانِىَ تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ

Terjemahan: Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu Ayat-Ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.

Tafsir Jalalain: ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبًا (Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Kitab) Alquran; lafal Kitaaban menjadi Badal lafal Ahsanal Hadiitsi مُّتَشَٰبِهًا (yang serupa) satu sama lainnya sama dalam hal Nuzhum dan hal-hal lainnya مَّثَانِىَ (lagi berulang-ulang) diulang-ulang di dalamnya janji dan ancaman serta hal-hal lainnya.

تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ (gemetarlah karenanya) yakni gemetar karena takut di kala disebutkan ancaman-Nya جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ (kulit orang-orang yang takut) yang merasa takut رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ (kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan kalbu mereka di waktu mengingat Allah) sewaktu ingat akan janji-Nya.

ذَٰلِكَ (Itulah) kitab Alquran itu هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ (petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.).

Baca Juga:  Surah Az-Zumar Ayat 9; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Ini adalah pujian dari Allah terhadap kitab-Nya yang agung yang diturunkan kepada Rasul-Nya yang mulia. Firman Allah: ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحۡسَنَ ٱلۡحَدِيثِ كِتَٰبًا مُّتَشَٰبِهًا مَّثَانِىَ (“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik, [yaitu] al-Qur’an yang serupa [mutu Ayat-Ayatnya] lagi berulang-ulang.”) Mujahid berkata:

“Yaitu al-Qur’an, seluruhnya adalah serupa lagi berulang-ulang.” Qatadah berkata: “Satu Ayat menyerupai satu Ayat, satu huruf menyerupai satu huruf.” Adh-Dhahhak berkata: “Matsani adalah mengulang-ulang perkataan, agar mereka memahami tentang Rabb mereka Tabaaraka wata’ala.”

Sa’id bin Jubair berkata dari Ibnu Abbas tentang matsani: “Yaitu al-Qur’an serupa sebagiannya dengan sebagian yang lain, menerangkan sebagiannya dengan sebagian lain.” Sebagian ulama berkata yang diriwAyatkan dari Sufyan bin ‘Uyainah tentang makna firman Allah:

مُّتَشَٰبِهًا مَّثَانِىَ: “Sesungguhnya berbagai rangkaian kata-kata al-Qur’an terkadang maknanya satu. Keduanya ini termasuk bagian serupa. Dan terkadang menyebutkan sesuatu dan kata lawannya, seperti menyebutkan orang-orang yang beriman, kemudian orang-orang kafir, sifat surga kemudian sifat neraka dan semacamnya, ini termasuk matsani.”

Seperti firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (al-Infithaar: 13-14).

Dan ungkapan-ungkapan lain yang serupa dengan ini. Semua ini termasuk matsani, yaitu dua makna. Dan ini bukanlah termasuk mutasyaabih yang disebutkan dalam firman Allah: “Di antara [isi]nya ada Ayat-Ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi al-Qur’an dan yang lain [Ayat-Ayat] mutasyaabihaat.” (Ali Imraan: 7). Ayat ini memiliki makna yang lain.

Firman Allah: تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ (“Gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.”) maksudnya inilah sifat al-Abraar [orang-orang yang banyak berbakti] ketika mendengar kalam Allah Yang Mahabesar, Mahaperkasa dan Mahapengampun. Dikarenakan apa yang mereka pahami darinya berupa janji dan ancaman, rasa takut dan ancaman keras, kulit-kulit mereka gemetar karena khawatir dan takut.

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 85-86; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ (“kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.”) terhadap apa yang mereka harapkan dan angankan dari rahmat dan kasih sayang Allah. Mereka berbeda dengan orang selain mereka yang durhaka.

‘Abdurrazzaq berkata, Ma’mar bercerita kepada kami, Qatadah membaca: تَقۡشَعِرُّ مِنۡهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ (“Gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.”) dia berkata: “Ini adalah sifat para wali Allah.

Allah Ta’ala mengaruniai sifat ini kepada mereka; kulit mereka gemetar, mata mereka menangis dan hati mereka tenteram di waktu mengingat Allah. Mereka tidak disifati dengan hilang akal dan mabuk karenanya. Hal ini hanya terjadi pada para pelaku bid’ah dan berasal dari setan.”

As-Suddi berkata: ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمۡ وَقُلُوبُهُمۡ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ (“kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.”) yaitu diwaktu mengingat janji Allah.” Dan firman-Nya: ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ (“Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.”) yaitu ini adalah satu sifat orang yang diberikan hidayah oleh Allah. Dan yang menyelisihinya, yaitu yang disesatkan oleh-Nya: وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنۡ هَادٍ (“Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidaka ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”)

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa Dia menurunkan perkataan yang paling baik, yaitu Al-Qur’an yang mulia, sebahagian Ayat-Ayatnya mempunyai kemiripan baik dalam menjelaskan hukum-hukum, kebenaran, pelajaran, mengemukakan hujah, hikmah-hikmah, dan sebagainya, sebagaimana beberapa bagian air menyerupai beberapa bagian udara, beberapa bagian suatu negeri menyerupai beberapa bagian negeri yang lain. Karena ada suatu kisah diulang-ulang menyebutnya di beberapa tempat, demikian pula perintah-perintah, larangan-larangan, dan sebagainya.

Baca Juga:  Surah Az-Zumar Ayat 5-6; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Orang-orang yang beriman, bila mereka mendengar bacaan Al-Qur’an meremang bulu romanya, dan bergoncang hatinya karena takut kepada Allah. Hal itu mendorong hati mereka mengikuti semua perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-larangan-Nya. Jiwa mereka menjadi hidup, semangat mereka bertambah untuk melaksanakan amal-amal yang saleh dan berjihad di jalan-Nya.

Dengan Al-Qur’an, Allah memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya, membimbing orang-orang yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus serta mempertebal iman di dalam hatinya. Tetapi orang yang disesatkan hatinya, mereka hampa dan kosong, mereka tidak akan memperoleh manfaat sedikit pun dari Al-Qur’an itu.

Tafsir Quraish Shihab: Allah menurunkan firman yang paling baik berupa kitab suci yang makna dan diksinya sama-sama mencapai puncak kemukjizatan dan kesempurnaan. Di dalamnya banyak dikemukakan nasihat dan ketentuan hukum. Bacaannya sering diulang. Ketika membaca atau mendengar ancaman yang terkandung di dalamnya, orang-orang yang takut kepada Allah kulitnya akan merinding. Setelah itu, kulit dan hatinya akan melunak untuk mengingat Allah.

Kitab suci yang mempunyai sifat-sifat seperti itu merupakan cahaya Allah yang dengannya Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya lalu membimbingnya untuk beriman kepada-Nya. Barangsiapa disesatkan oleh Allah–karena Dia Mahatahu bahwa ia akan menyimpang dari kebenaran–maka tidak seorang pun mampu menyelamatkannya dari kesesatan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Az-Zumar Ayat 23 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S