Surah Hud Ayat 118-119; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Hud Ayat 118-119

Pecihitam.org – Kandungan Surah Hud Ayat 118-119 ini menyinggung salah satu keistimewaan terpenting anugerah Tuhan yaitu perbedaan. Disebutkan bahwa jika Allah SWT berkeinginan, Dia bisa menciptakan semua manusia dalam satu corak dan semuanya beriman kepada kebenaran. Akan tetapi keimanan semacam ini tidak ada faedahnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun Allah SWT memperingatkan bahwa barang siapa yang memilih jalan kekufuran dan ingkar kepada Allah, sekalipun di dunia ini mereka memperoleh nikmat-nikmat duniawi, namun pada hari kiamat kelak pastilah mereka akan mendapatkan kesulitan dan dimasukkan ke dalam neraka jahannam.

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Hud Ayat 118-119

Surah Hud Ayat 118
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ

Terjemahan: Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,

Tafsir Jalalain: وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً (Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu) pemeluk agama yang satu وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat) dalam masalah agama.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberi kabar, bahwasanya Allah mampu untuk menjadikan manusia semuanya menjadi satu umat, baik dalam keimanan atau dalam kekufuran, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan jikalau Rabbmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di muka bumi seluruhnya.” (QS. Yunus: 99)

Firman-Nya: وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (Tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat). Maksudnya, penyimpangan tetap masih terjadi di antara manusia dalam agama mereka, dalam keyakinan mereka, dalam ikutan mereka dan dalam pandangan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Kalau Tuhanmu berkehendak, niscaya Dia akan menjadikan seluruh manusia menganut satu agama, tunduk dengan sendirinya kepada Allah, seperti malaikat. Dan alam pun tidak seperti yang ada ini. Tetapi Allah tidak menghendaki yang demikian itu.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 74-76; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Allah membiarkan mereka bebas memilih, sehingga terus berselisih paham dalam memahami segala sesuatu, meskipun hal itu adalah masalah yang berkaitan dengan pokok-pokok kepercayaan seperti iman kepada Allah, malaikat, rasul dan hari kiamat yang sebenarnya tidak boleh diperselisihkan.

Mereka berselisih menurut kecenderungan, hawa nafsu dan cara berpikir masing- masing. Tiap-tiap kelompok dari mereka bersikeras dengan pendapatnya dan ajaran nenek moyangnya.

Surah Hud Ayat 119
إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Terjemahan: kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.

Tafsir Jalalain: إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ (Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu) artinya Allah telah menghendaki kebaikan bagi mereka sehingga mereka tidak berselisih pendapat tentangnya.

وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ (Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka) sebagian di antara mereka ada yang suka berselisih dan sebagian yang lain ada yang diberi rahmat oleh-Nya sehingga mereka tidak berselisih mengenai agama.

وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ (Kalimat Rabbmu telah diputuskan) yaitu لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (sesungguhnya Aku akan memenuhi Jahanam dengan jin dan manusia semuanya.)

Tafsir Ibnu Katsir: إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ (Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu) Maksudnya, kecuali orang-orang yang dirahmati, yaitu pengikut-pengikut para Rasul yang berpegang teguh kepada perintah agama.

Baca Juga:  Surah Al-Qamar Ayat 33-40; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Para Rasul Allah memberi tahu mereka; bahwa langkah mereka masih seperti itu hingga datangnya Nabi (Muhammad saw.), penutup para Rasul dan para Nabi, lalu mereka mengikutinya, membenarkannya dan membelanya, maka mereka meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat karena mereka adalah kelompok yang selamat, sebagaimana telah ada hadits yang diriwayatkan dalam kitab-kitab musnad dan sunan dari berbagai jalur yang saling menguatkan:

“Sesungguhnya, orang-orang Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan. Dan sesungguhnya, orang-orang Nasrani telah terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan. Dan umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga Tongan yang semuanya di neraka kecuali satu golongan.” Mereka (para sahabat) berkata: “Siapa mereka wahai Rasulullah?” Beliau SAW berkata: “Yaitu, siapa yang aku dan para sahabatku berada di atasnya (yang mengikutiku dan mengikuti para sahabatku).”

Al-Hakim meriwayatkan dalam mustadraknya dengan tambahan ini. Qatadah berkata: “Kelompok yang mendapatkan rahmat Allah adalah kelompok al Jama’ah (mereka tidak berselisih), meskipun negeri dan badan mereka berpencar-pencar. Dan kelompok yang bermaksiat kepada-Nya adalah kelompok yang berpecah-pecah, meskipun negeri dan badan mereka bersatu.”

وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ (Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.”) Al-Hasan al-Bashri berkata dalam suatu riwayatnya: “Allah menciptakan mereka untuk berbeda-beda.” Makki bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas: “Allah menciptakan mereka dengan dua kelompok, sebagaimana firman-Nya: ‘Maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.’” (QS. Hud: 105). Dan dikatakan: “Allah menciptakan mereka untuk dirahmati.”

وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (Kalimat Rabbmu [keputusan-Nya] telah ditetapkan: Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahannam dengan jin dan manusia [yang durhaka] semuanya.)

Baca Juga:  Surat Al-Fatihah: Surat yang Memiliki Banyak Nama Lain, Rahasia dan Tafsir

Allah Ta’ala mengabarkan, bahwasanya Allah telah mendahulukan keputusan-Nya dan takdir-Nya, karena pengetahuan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya yang selalu berlaku, bahwa sebagian orang yang Allah ciptakan,

Ada yang berhak mendapatkan surga dan ada yang berhak mendapatkan neraka dan bahwasanya Allah mesti memenuhi neraka Jahannam dengan dua makhluk ini, yaitu jin dan manusia, Allah mempunyai alasan yang tepat dan kebijakan yang sempurna.

Tafsir Quraish Shihab: Akan tetapi orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah karena fitrah mereka yang suci, sepakat tentang ketentuan Allah untuk mereka, sehingga mereka percaya kepada para rasul, kitab-kitab suci dan hari kiamat.

Atas dasar kehendak-Nya yang telah ditetapkan dalam sistem alam raya ini, Allah menciptakan manusia siap untuk menerima pahala dan siksa. Dengan begitu, janji Allah pun terlaksana, yaitu neraka jahanam akan diisi dengan pengikut-pengikut iblis yang terdiri atas manusia dan jin.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Hud Ayat 118-119 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S