Surah Yasin Ayat 51-54; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Yasin Ayat 51-54

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yasin Ayat 51-54 ini, menerangkan keheranan dan kekagetan orang-orang kafir ketika dibangkitkan dari kubur. Mereka berkata, “Aduhai celakalah kami, siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami?” Mereka heran dan tercengang karena dibangkitkan dari alam kubur dan menghadapi malapetaka serta kesulitan pada waktu itu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bagaimana mudahnya bagi Allah untuk membangkitkan seluruh manusia yang pernah ada dahulu sebelum datangnya hari Kiamat. Cukup dengan satu teriakan saja, maka hiduplah kembali seluruh manusia, dan berkumpul di hadapan Allah untuk menerima perhitungan dan keputusan yang adil dari-Nya.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Yasin Ayat 51-54

Surah Yasin Ayat 51
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يَنسِلُونَ

Terjemahan: Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

Tafsir Jalalain: وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ (Dan ditiuplah sangkakala) yaitu tiupan yang kedua untuk membangkitkan makhluk supaya hidup kembali; jarak antara dua tiupan, yakni tiupan pertama dengan tiupan kedua lamanya empat puluh tahun فَإِذَا هُم (maka tiba-tiba mereka) orang-orang yang telah terkubur itu مِّنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ (dari kuburnya) dari tempat mereka dikubur إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يَنسِلُونَ (Keluar dengan segera menuju kepada Rabb mereka) mereka keluar dengan cepat lalu menuju kepada-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata, “Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul-(Nya).

Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.

Inilah yang disebut tiupan yang ketiga, yaitu tiupan kebangkitan di mana semua makhluk dihidupkan lagi dari kuburnya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (Yasin: 51)

Tafsir Kemenag: Setelah seluruh manusia mati dengan tiupan sangkakala yang pertama, selanjutnya ditiuplah sangkakala kedua untuk membangkitkan mereka dari kuburnya. Pada waktu itu, seluruh manusia bangkit dan hidup kembali. Mereka bangun dan bergegas menemui Allah Yang Mahakuasa untuk menerima hisab mereka.

Ayat lain yang berhubungan dengan ayat ini ialah firman Allah: (Yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia). (al-Ma’arij/70: 43).

Tafsir Quraish Shihab: Dan ditiuplah sangkakala sebagai tiupan kebangkitan. Maka mereka yang mati dari kubur bergegas menemui Allah. Sangkakala dan tiupan itu termasuk hal-hal yang hanya diketahui oleh Allah.

Surah Yasin Ayat 52
قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ

Terjemahan: Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).

Tafsir Jalalain: قَالُوا (Mereka berkata) orang-orang kafir di antara manusia, يَا (“Aduhai!) Ya di sini menunjukkan makna Tanbih وَيْلَنَا (celakalah kami) binasalah kami lafal Wailun adalah Mashdar yang tidak mempunyai Fi’il dari lafalnya.

Baca Juga:  Surah Yasin Ayat 59-62; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا (Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami -kubur-?”) karena mereka seolah-olah dalam keadaan tidur di antara kedua tiupan itu, maksudnya mereka tidak diazab. هَٰذَا (Inilah) kebangkitan ini مَا (yang) telah وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ (dijanjikan yang Maha Pemurah dan benarlah) mengenainya الْمُرْسَلُونَ (Rasul-rasul-Nya) mereka mengakui atas kebenaran yang telah dikatakan oleh para rasul, tetapi pengakuan mereka tidak bermanfaat lagi. Menurut pendapat yang lain, bahwa kalimat tersebut dikatakan kepada mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: An-naslan artinya berjalan dengan cepat, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia). (Al-Ma’arij: 43) Firman Allah Swt.: Mereka berkata, “Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” (Yasin: 52)

Yakni dari kubur mereka yang dahulu semasa mereka masih hidup di dunia tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan hidup kembali dari kubur mereka.

Setelah mereka menyaksikan di tempat mereka dikumpulkan itu apa yang dahulunya mereka dustakan, Mereka berkata, “Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” (Yasin: 52)

Hal ini bukan berarti menafikan siksa kubur bagi mereka yang selama mereka berada di dalam kuburnya, karena siksa kubur itu bila dibandingkan dengan kerasnya azab di alam akhirat sama halnya dengan tidur. Ubay ibnu Ka’b r.a., Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan, mereka tidur sejenak sebelum dibangkitkan hidup.

Qatadah mengatakan bahwa hal tersebut terjadi di antara dua tiupan sangkakala, karena itulah mereka mengatakan, “Siapakah yang membangunkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Menurut bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf, manakala mereka telah mengatakan hal tersebut, maka orang-orang mukmin menjawab:

Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul-(Nya). (Yasin: 52) Al-Hasan mengatakan bahwa yang menjawab mereka dengan ucapan itu adalah para malaikat. Tidak ada pertentangan jika kedua pendapat bisa digabungkan.

Hanya Allah yang lebih mengetahui. Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan bahwa semuanya adalah ucapan orang-orang kafir: Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul-(Nya) (Yasin 52)

Demikianlah menurut apa yang telah dinukil oleh Ibnu Jarir, tetapi dia sendiri memilih pendapat yang pertama karena pendapat itulah yang paling sahih. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Dan mereka berkata, “Aduhai, celakalah kita!” Inilah hari pembalasan.

Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya. (Ash-Shaffat: 20-21) Dan pada hari terjadinya kiamat, bersuimpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).

Baca Juga:  Surah Yasin Ayat 1-7; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir).Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu selalu tidak meyakininya). (Ar-Rum: 55-56)

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan keheranan dan kekagetan orang-orang kafir ketika dibangkitkan dari kubur. Mereka berkata, “Aduhai celakalah kami, siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami?” Mereka heran dan tercengang karena dibangkitkan dari alam kubur dan menghadapi malapetaka serta kesulitan pada waktu itu.

Ketika mereka heran dan tercengang, di antara orang-orang yang beriman berkata kepada mereka, “Semua yang terjadi dan yang kita alami ini sesuai dengan yang dijanjikan Allah dan disampaikan oleh para rasul yang telah di- utus kepada kita semua ketika di dunia dahulu.

Kita telah diberitahu akan adanya janji, ancaman, dan hari kebangkitan seperti yang kita hadapi sekarang ini. Oleh karena itu, kita tidak pantas heran dan tercengang dengan keadaan yang kita alami sekarang ini.”

Menurut suatu riwayat bahwa yang dimaksud dengan bunyi sangkakala dalam ayat ini ialah suara malaikat Israfil yang sangat keras yang menyerukan, “Wahai tulang-belulang yang telah hancur-lebur, Allah memerintahkan kamu semua supaya berkumpul kembali seperti semula untuk menerima keputusan yang adil.”

Pada ayat ini orang-orang kafir menanyakan tentang siapa yang membangkitkan dan menghidupkan mereka kembali pada hari kebangkitan ini. Pertanyaan mereka itu dijawab dengan apa yang pernah disampaikan kepada mereka dahulu waktu masih hidup di dunia.

Hal ini memberi pengertian bahwa seakan-akan Allah menyuruh mereka mengingat apa yang pernah mereka lakukan dahulu terhadap para rasul yang diutus.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka yang dibangkitkan dari kubur itu pun berkata, “Alangkah seramnya apa yang menanti kami ini! Siapakah gerangan yang telah membangunkan kami dari tidur ini?” Lalu datanglah jawaban atas pertanyaan mereka itu, “Inilah hari kebangkitan yang dijanjikan Sang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya. Dan benarlah para rasul yang telah menyampaikan berita tentang hal ini.”

Surah Yasin Ayat 53
إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمۡ جَمِيعٌ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُونَ

Terjemahan: Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.

Tafsir Jalalain: إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمۡ جَمِيعٌ لَّدَيۡنَا (Tiadalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, tiba-tiba mereka semua kepada Kami) di hadapan Kami مُحۡضَرُونَ (dikumpulkan.).

Tafsir Ibnu Katsir: Adapun firman Allah Swt.: Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. (Yasin: 53) Semakna dengan firman Allah Swt. dalam ayat lain:

Sesungguhnya pengembalian itu hanya dengan satu kali tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. (An-Nazi’at: 13-14) Tidak ada kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). (An-Nahl: 77)

Dan firman Allah Swt.: yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja. (Al-Isra: 52) Yaitu sesungguhnya Kami hanya memerlukan sekali perintah saja, maka dengan serta merta mereka semuanya dihadapkan kepada Kami.

Baca Juga:  Surah An-Nur Ayat 31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bagaimana mudahnya bagi Allah untuk membangkitkan seluruh manusia yang pernah ada dahulu sebelum datangnya hari Kiamat. Cukup dengan satu teriakan saja, maka hiduplah kembali seluruh manusia, dan berkumpul di hadapan Allah untuk menerima perhitungan dan keputusan yang adil dari-Nya.

Ayat yang lain yang maksudnya sama dengan ayat ini ialah firman-Nya: Urusan kejadian Kiamat itu, hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (an-Nahl/16: 77)

Dan firman-Nya: Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru). (an-Nazi’at/79: 13-14)

Tafsir Quraish Shihab: Mereka diseru untuk keluar hanya dengan satu panggilan saja. Seketika itu juga mereka pun berkumpul di hadapan Kami untuk mendapatkan perhitungan.

Surah Yasin Ayat 54
فَٱلۡيَوۡمَ لَا تُظۡلَمُ نَفۡسٌ شَيۡـًٔا وَلَا تُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Terjemahan: Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.

Tafsir Jalalain: فَٱلۡيَوۡمَ لَا تُظۡلَمُ نَفۡسٌ شَيۡـًٔا وَلَا تُجۡزَوۡنَ إِلَّا (Pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kalian tidak dibalasi, kecuali) dengan balasan مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (apa yang telah kalian kerjakan.).

Tafsir Ibnu Katsir: Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun. (Yasin: 54) Yakni dari amal perbuatannya. Dan kamu tidak dibatasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (Yasin: 54)”

Tafsir Kemenag: Kemudian Allah menerangkan bahwa pada hari Kiamat itu, setiap manusia akan menerima balasan semua perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia, perbuatan baik dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dan perbuatan buruk dan jahat akan dibalas dengan siksa yang seimbang dengan perbuatan itu.

Sebagaimana sifat Allah yang memberikan keputusan dengan adil maka pada hari itu pun Dia memberi keputusan dengan adil. Oleh karena itu, seseorang tidak akan menerima pahala kebaikan yang dikerjakan orang lain, sebaliknya seseorang tidak akan menerima azab karena perbuatan jahat yang dilakukan orang lain.

Tafsir Quraish Shihab: Maka pada hari itu, seseorang tidak akan dicurangi balasannya sesuai dengan perbuatannya. Mereka tidak akan mendapatkan sesuatu kecuali balasan atas perbuatan baik atau buruk yang telah mereka lakukan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yasin Ayat 51-54 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S