Surah Al-Kahfi Ayat 100-102; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Kahfi Ayat 100-102

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 100-102 ini, menjelaskan bahwa azab yang pedih itu disediakan untuk orang-orang yang mata hatinya selalu tertutup dari tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di dunia ini.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mereka tidak pernah memikirkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, tidak pernah bertobat kepada Tuhannya, tidak pernah mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, seolah-olah mereka menutup telinga tidak mau mendengar peringatanperingatan dari Allah itu.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 100-102

Surah Al-Kahfi Ayat 100
وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّلْكَافِرِينَ عَرْضًا

Terjemahan: dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas,

Tafsir Jalalain: وَعَرَضْنَا (Dan Kami tampakkan) Kami dekatkan جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّلْكَافِرِينَ عَرْضًا (Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman seraya menceritakan apa yang akan Dia lakukan terhadap orang-orang kafir pada hari Kiamat kelak. Dia akan memperlihatkan Jahannam kepada mereka agar mereka menyaksikan adzab dan siksaan yang terdapat di dalamnya sebelum mereka masuk ke dalamnya. Yang demikian itu agar mereka lebih cepat merasakan kegoncangan dan kesedihan.

Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan dari Ibnu Mas’ud bersabda: “Jahannam akan didatangkan, ia digiring pada hari Kiamat kelak menuju kepada tujuh puluh ribu golongan, yang setiap golongan terdapat tujuh puluh ribu Malaikat.” (HR. Muslim)

Tafsir Kemenag: Dan Kami tampakkan neraka Jahanam pada hari ditiupnya sangkakala kepada orang-orang kafir sehingga mereka melihat kedahsyatannya dan keganasannya yang luar biasa dan mereka mendengar pula suaranya dan semburan apinya yang sangat menakutkan, di mana mereka yakin bahwa mereka segera akan dijerumuskan ke dalamnya dan tidak dapat menghindarkan diri daripadanya.

Diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda: “Bagaimana aku dapat bersenang-senang padahal malaikat Israfil sudah mendekatkan mulutnya pada ujung sangkakala dan telah menundukkan dahi dan telinganya telah siap-siap untuk mendengar kapan datangnya perintah dari Allah untuk meniup sangkakala itu.

Baca Juga:  Surah Al-Maidah Ayat 87-88; Seri Tadabbur Al Qur'an

Dan seandainya jamaah haji yang berkumpul di Mina bersama-sama akan mengangkat sangkakala itu dari bumi niscaya mereka tidak mampu (karena sangat beratnya).” Maka terdiamlah sahabat Rasulullah dan merasa berat mendengar berita itu. Maka Rasulullah saw bersabda, “Bacalah (cukuplah) Allah sebagai penyelamat kami, dan Dia adalah sebaik penolong. Hanya kepada Allahlah (kami bertawakal).” (Riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi).

Surah Al-Kahfi Ayat 101
الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَن ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا

Terjemahan: yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.

Tafsir Jalalain: الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ (Yaitu orang-orang yang matanya) menjadi Badal atau kata ganti dari lafal Al-Kaafiriina yang pada ayat sebelumnya فِي غِطَاءٍ عَن ذِكْرِي (dalam keadaan tertutup dari memperhatikan ayat-yat-Ku) yakni Alquran, karenanya mereka buta tidak dapat mengambil petunjuk darinya

وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا (dan adalah mereka tidak sanggup mendengar) artinya, mereka tidak mampu untuk mendengarkan dari nabi apa yang telah dibacakan kepada mereka, karena mereka membencinya, oleh sebab itu mereka tidak beriman kepadanya.

Tafsir Ibnu katsir: Kemudian Allah menceritakan tentang mereka, Dia berfirman: alladziina kaanat a’yunuHum fii ghithaa-in ‘an dzikrii (“Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku.”) Maksudnya, mereka lengah, buta, dan bisu untuk menerima petunjuk dan mengikuti kebenaran, sebagaimana yang Dia firmankan berikut ini:

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang Mahapemurah (al-Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36)

Sedangkan di sini, Dia berfirman: wa kaanuu laa yastathii-uuna sam’an (“Dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.”) Maksudnya, mereka tidak pernah memikirkan perintah dan larangan Allah.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 82; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menjelaskan bahwa azab yang pedih itu disediakan untuk orang-orang yang mata hatinya selalu tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di dunia ini. Mereka tidak pernah memikirkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, tidak pernah bertobat kepada Tuhannya, tidak pernah mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, seolah-olah mereka menutup telinga tidak mau mendengar peringatanperingatan dari Allah itu.

Azab yang demikian itu ditimpakan kepada mereka sebagai akibat perbuatan mereka berkecimpung (bergelimangan) dalam dosa dan pelanggaran, mengikuti godaan setan masuk dalam perangkap-perangkap yang dipasang oleh setan, sehingga hati mereka dikunci mati oleh Tuhan sehingga tidak dapat lagi mempergunakan mata dan telinganya untuk menerima petunjuk dan kebenaran. Dan Allah menjelaskan bahwa apa-apa yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi manfaat kepada mereka sedikit pun.

Surah Al-Kahfi Ayat 102
وأَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِن دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا

Terjemahan: maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

Tafsir Jalalain: أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن يَتَّخِذُوا عِبَادِي (Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku) yakni para Malaikat-Ku, Nabi ‘Isa dan Nabi ‘Uzair مِن دُونِي أَوْلِيَاءَ (menjadi penolong-penolong selain Aku?) yakni tuhan-tuhan yang dapat menolong mereka.

Lafal أَوْلِيَاءَ ini menjadi Maf’ul Tsani daripada lafal Liyattakhidzuu sedangkan Maf’ul Tsani daripada lafal حَسِبَ tidak disebutkan. Maksud ayat: Apakah mereka menyangka bahwa pengambilan mereka terhadap hal-hal yang telah disebutkan itu sebagai sesembahan mereka tidak membuat-Ku murka, dan Aku hanya berdiam diri tidak menghukum mereka? Tentu saja tidak.

إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ (Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam bagi orang-orang kafir) yaitu bagi mereka dan bagi orang-orang kafir lainnya yang seperti mereka نُزُلًا (sebagai tempat tinggal) maksudnya Jahanam itu telah disediakan buat mereka sebagaimana disediakannya tempat tinggal bagi tamu.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 94-96; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Dia berfirman: أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِن دُونِي أَوْلِيَاءَ (“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain-Ku?”) Maksudnya, mereka berkeyakinan bahwa boleh saja mereka meminta pertolongan kepada selain Allah dan mereka pun meyakini bahwa hal itu dapat berguna bagi mereka.

Oleh karena itu, Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Dia telah menyediakan neraka Jahannam di hari Kiamat kelak sebagai tempat tinggal bagi mereka yang mempunyai keyakinan seperti itu.

Tafsir Kemenag: Apakah orang-orang kafir yang mempersekutukan Aku dengan yang lain menyangka bahwa hamba-hamba-Ku yang ada dalam genggaman kekuasaan-Ku, seperti para malaikat, Isa putra Maryam dan berhala-berhala yang mereka sembah, dapat mereka jadikan penolong untuk menyelamatkan diri dari kemurkaan dan azab-Ku? Sangkaan mereka itu adalah sesat dan salah belaka dan Allah dengan tegas menyatakan lagi, “Kami telah menyediakan neraka Jahannam bagi orang-orang kafir sebagai tempat tinggal dan sebagai ganti dari apa-apa yang mereka sajikan untuk sembahan-sembahannya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 100-102 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S