Surah An-Nahl Ayat 1; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 1

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 1, Sebelum kita memahami kandungan ayat surah An-Nahl, terlebih dahulu kita mesti mengetahui surah An-Nahl ini. jadi, surah An-Nahl adalah surah ke-16 dalam al-Qur’an.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Surah ini terdiri atas 128 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini dinamakan An-Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya : “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah”.

Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al-Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia.

Ayat ini mengandung ancaman bagi orang-orang kafir dan sekaligus mengandung pemberitahuan kepada mereka bahwa azab yang akan ditimpakan kepada mereka dan kehancuran mereka telah dekat dan pasti datang.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 1

أَتَى أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Baca Juga:  Surah Al-Waqiah Ayat 63-74; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Terjemahan: Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.

Tafsir Jalalain: Ketika orang-orang musyrik merasa lambat akan datangnya azab yang diancamkan kepada mereka, lalu turunlah firman-Nya: أَتَى أَمْرُ اللَّهِ (Telah pasti datangnya ketetapan Allah) yakni hari kiamat. Lafal ataa diungkapkan dalam bentuk fi`il madhi untuk menunjukkan kepastian kejadiannya, artinya telah dekat

فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ (maka janganlah kalian meminta disegerakan datangnya) artinya janganlah kalian meminta disegerakan sebelum saatnya karena sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan terjadi سُبْحَانَهُ (Maha Suci Allah) kalimat ini mengandung makna memahasucikan Dia وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan) di samping-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberi kabar tentang dekatnya hari kiamat dengan ungkapan kata kerja bentuk lampau [madli] yang menunjukkan kepastian dan kejadian yang tidak dapat dipungkiri,

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 41-42; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman Allah: فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ (Maka janganlah kamu meminta agar disegerakan [datangnya.]) maksudnya, telah dekat sesuatu yang jauh. Maka, janganlah kamu meminta agar disegerakan [datangnya]. Dlamir yang terdapat dalam kalimat تَسْتَعْجِلُوهُ dimungkinkan kembali kepada Allah dan dimungkinkan pula kembali kepada siksaan-Nya, dan keduanya saling memperkuat.

Kemudian Allah benar-benar membersihkan diri-Nya dari persekutuan mereka terhadap-Nya, dan dari ibadah mereka yang menyertakan selain Allah bersama-Nya, yaitu berupa berhala-berhala dan sekutu-sekutu. Mahatinggi Allah dan Mahasuci dengan segala ketinggian dan kebesaran.

Tafsir Kemenag: Allah menegaskan bahwa ketetapan Allah pasti datang. Maksud ketetapan Allah dalam ayat ini ialah hari kiamat yang telah diancamkan kepada kaum musyrik dan orang-orang kafir. Mereka secara berolok-olok meminta kepada Nabi agar azab hari kiamat itu segera didatangkan.

Itulah sebabnya, maka Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk mengatakan bahwa azab Allah yang akan dijatuhkan kepada mereka pasti terjadi. Allah swt melarang mereka agar tidak meminta azab itu disegerakan datangnya, karena azab hari kiamat itu akan datang pada waktu yang telah ditentukan dan diputuskan-Nya.

Baca Juga:  Tiga Keutamaan Membaca Surat Al-Fatihah

Allah swt menyatakan bahwa Dia Mahasuci dari apa yang mereka persekutukan. Dia tidak memerlukan sekutu dan pembantu untuk menjatuh-kan azab kepada mereka.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 1 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S