Inilah 3 Keutamaan Ziarah Makam Rasulullah Saw yang Wajib Kamu Tahu

keutamaan ziarah makam rasulullah

Pecihitam.org – Rasulullah Saw merupakan manusia agung dengan akhlak mulia yang menjadi tauladan dan penerang bagi alam semesta. Semasa hidupnya beliau berjuang untuk agama hingga pada akhirnya Islam yang Rahmatan lil alamin berkembang ke seluruh penjuru dunia seperti sekarang ini.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Oleh karenanya, sebagai umatnya sudah seharusnya kita memberi penghormatan kepada Nabi Muhammada Saw dengan selalu bershalawat, selain itu jika mampu, dianjurkan pula untuk berziarah ke makam Rasulullah Saw.

Adapun menurut pendapat para ulama, ziarah ke makam Rasulullah Saw merupakan sunnah dan punya banyak keutamaan. Barang siapa melakukannya maka ia akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah Swt. Lantas apa saja keutamaan ziarah ke makam Rasulullah Saw ini? Berikut ulasannya.

1. Mendapat Syafaat Rasulullah Saw

Bagi kita yang beriman, tidak ada manusia yang lebih dicintai selain Allah dan Rasul-Nya. Itu sebabnya tidak heran jika kerinduan kepada Rasulullah Saw begitu menyesakkan dada dan membuat orang-orang beriman ingin berziarah ke beliau di Madinah.

Dan ketahuilah bahwasanya salah satu keutamaan ketika berhasil ziarah ke makam Rasulullah Saw adalah akan mendapat syafaat dari sang Nabi kecintaan Allah Swt ini. Rasulullah Saw bersabda yang artinya:

Baca Juga:  Bid'ah Hasanah Menurut Ulama Madzhab Syafi'iyah

“Barang siapa yang berziarah ke kuburku maka wajib baginya mendapat syafaatku”. (HR ad Daruquthni, dan di anggap kuat oleh al al Hafidz Abdul Haq al Isybili dan al Hafidz Taqiyuddin as Subki dan al Hafidz as Suyuthi dan lainnya)

Dalam riwayat lain juga dikatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda yang artinya:

“Barang siapa yang datang kepadaku untuk menziarahiku, tidak ada keperluan lain kecuali hanya menziarahiku maka aku pasti akan menjadi pensyafaat bagi dia pada hari kiamat. (Diriwayatkan oleh at Thabarani dan dishahihkan oleh al Hafidz Said ibn As Sakan).

Di hari kiamat nanti, saat matahari hanya berjarak sejengkal, disaat tidak ada minuman yang bisa diteguk, disaat tubuh kepanasan menunggu antrean hisab, hanya syafaat Rasulullah Saw yang selalu ditunggu umatnya.

2. Mendapatkan Ampunan Allah

Bagi mereka yang datang dengan niat berziarah ke makam Rasullah niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Karena selain taubat yang dipanjatkan oleh peziarah, ternyata Rasulullah Saw juga akan memohon ampunan kepada Allah untuk umat yang berziarah kemakam beliau. Seperti yang dijelaskan dalan Q.S An Nisa: 64 berikut yang artinya:

Baca Juga:  Inilah 7 Manfaat Menjaga Pandangan Mata dari Perkara Haram

“Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (Q.S an Nisa’: 64)

Ahli tafsir mengungkapkan bahwa ayat di atas menjelaskan bahwa jika seseorang melakukan perbuatan dosa lantas mereka berziarah ke makam Rasulullah Saw dan bertaubat meminta ampunan kepada Allah, maka Rasul pun akan memintakan ampun untuknya. Ayat di atas bersifat umum, baik ketika Rasulullah Saw masih hidup maupun setelah wafat dengan cara berziarah ke makam beliau.

3. Mendapatkan Berkah Rasulullah Saw

Nabi Muhammad adalah Manusis dan Nabi yang paling mulia, bahkan konon adanya alam semesta ini semua juga berkat di ciptakannya Nabi Muhammad kekasih Allah. Maka semua perbuatan yang berkaitan dengan beliau adalah sebuah keberkahan.

Termasuk dengan berziarah mengunjungi makam beliau Saw. Karena itu para sahabat dan para ulama salaf sejak dahulu selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Rasulullah untuk bertabarruk dengan beliau.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Kitab Musnad dan at Thabarani dalam kitab al Mu’jam al Kabir dan al Ausath dari sahabat Abu Ayub al Anshari, pada suatu hari ia datang untuk berziarah ke makam Rasulullah. Karena begitu rindu terhadap Rasul ia pun meletakkan mukanya di atas kubur

Baca Juga:  Cara Menanamkan Benih Keimanan pada Anak Sejak Usia Dini

Pada saat itu muncul Marwan, ia mengatakan: “Apakah kamu tahu yang sedang kamu kerjakan?”, Kemudian Abu Ayub menoleh padanya dan berkata: “Ya, aku datang pada Rasulullah dan aku tidak datang pada sebuah batu, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda:

“Janganlah kalian menangisi agama ini jika dipegang oleh ahlinya, akan tetapi tangisilah agama ini jika agama ini dipegang oleh orang-orang yang bukan ahlinya”

Semoga sebagai umat Rasulullah Saw, kita bisa berziarah mengunjungi makan manusia paling mulia di alam semesta ini, agar kelak di hari kiamat kita dapat berkumpul dengan beliau Saw. Amiin yarabbal’alamin.

Wallahua’lam bisshawab.

Lukman Hakim Hidayat